PascasarjanaNews- Pada hari Kamis, 7 Maret 2024 Prodi S2 Manajemen Bisnis Syariah mengadakan kegiatan PKM berupa sharing session bersama purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) bersama peran PW Aisyiyah Jawa Tengah, BP2MI Jawa Tengah, dan Kabar Bumi (LSM) dalam mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk mendapatkan penghasilan. Mereka melakukan migrasi untuk mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi atau peluang kerja yang lebih baik dibandingkan dengan yang tersedia di Indonesia. Pekerja migran Indonesia sering kali bekerja di sektor-sektor seperti pekerjaan rumah tangga, konstruksi, perawatan kesehatan, perhotelan, dan manufaktur di negara-negara tujuan mereka. Mereka bisa menjadi bagian penting dari ekonomi domestik Indonesia karena remitansi atau pengiriman uang yang mereka kirimkan ke keluarga di Indonesia dapat menyumbang secara signifikan terhadap perekonomian negara.
Namun, pekerja migran juga menghadapi berbagai tantangan dan risiko, termasuk eksploitasi, penyalahgunaan, kekerasan, dan masalah hukum di negara tujuan mereka. Oleh karena itu, perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja migran, baik oleh pemerintah Indonesia maupun oleh pemerintah negara tujuan mereka, menjadi sangat penting. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi dan memberikan dukungan kepada pekerja migran, termasuk dengan membentuk lembaga-lembaga seperti Badan Nasional Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) perlindungan dan hak-hak pekerja migran. Meskipun demikian, isu-isu terkait pekerja migran Indonesia tetap menjadi fokus perhatian, dan upaya terus dilakukan untuk meningkatkan perlindungan, kesejahteraan, dan keselamatan mereka di luar negeri.
Kontribusi Pekerja Migran Indonesia (PMI) terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Remitansi: PMI sering mengirimkan sebagian dari penghasilan mereka ke keluarga di Indonesia dalam bentuk remitansi. Remitansi ini merupakan sumber pendapatan penting bagi keluarga di Indonesia dan dapat digunakan untuk konsumsi, investasi, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Remitansi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional dengan meningkatkan konsumsi domestik.
2. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Banyak PMI yang mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan baru selama bekerja di luar negeri. Mereka dapat memperoleh pelatihan dalam bidang tertentu atau memperluas jaringan profesional mereka. Setelah kembali ke Indonesia, mereka bisa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan kontribusi mereka dalam berbagai sektor ekonomi.
3. Pengiriman Barang: Selain pengiriman uang, PMI juga sering kali mengirimkan barang-barang ke keluarga mereka di Indonesia. Ini dapat berupa barang-barang konsumsi, pakaian, atau peralatan rumah tangga yang sulit ditemukan atau lebih mahal di Indonesia. Pengiriman barang ini juga dapat membantu mengurangi biaya hidup bagi keluarga mereka.
4. Penyebaran Teknologi dan Budaya: Ketika bekerja di luar negeri, PMI sering kali terpapar pada teknologi dan budaya baru. Mereka dapat membawa pengetahuan tentang teknologi dan praktik terbaik yang mereka pelajari kembali ke Indonesia. Selain itu, mereka juga dapat menjadi agen perubahan dalam memperkenalkan budaya baru atau perspektif yang berbeda kepada masyarakat Indonesia.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa kontribusi PMI juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan migrasi di negara tujuan, kondisi ekonomi global, serta perlindungan dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada PMI. Oleh karena itu, perlu adanya upaya terus-menerus untuk meningkatkan perlindungan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi PMI serta memaksimalkan potensi kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.
Pada kegiatan sharing session ini hadir beberapa pembicara antara lain : Rodli Muhanif, SE (Civil Servant di BP2MI Jawa Tengah), Dr. Fitri Wulandari (Kaprodi S2 Manajemen Bisnis Syariah Pascasarjana UIN Surakarta), Mantan PMI Iweng Karsiweng (Serikat Buruh Migran, kabar Bumi Cilacap), dan Titik Asmawati, M.Si anggota PW Aisyiyah Jawa Tengah. (pasca)
Prodi Magister Studi Islam Pascasarjana UIN Surakarta Siap Terima Calon Mahasiswa Baru
2 pekan yang lalu - UmumPenerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana UIN Surakarta Semester Gasal TA 2025/2026
2 pekan yang lalu - Umum