Loading...

Kolaborasi Riset Nasional Antara Prodi S2 MBS Pascasarjana UIN Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diterbitkan pada
26 September 2024 07:00 WIB

Baca


PascasarjanaNews- Kolaborasi riset antara Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan UIN Raden Mas Said Surakarta merupakan bagian dari inisiatif kelembagaan untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan berbasis aplikasi praktis. Fokus penelitian ini adalah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak di bidang pertanian horticultural/sector primer. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, memperkuat kapasitas kelembagaan BUMDes, dan mendorong keberlanjutan ekonomi, sosial, serta lingkungan di sektor pedesaan.


Kegiatan ini berupa Diseminasi bertujuan untuk menyampaikan temuan penelitian kepada audiens yang lebih luas, termasuk akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum, agar hasil penelitian dapat diaplikasikan secara nyata. Kegiatan menampilkan ketua penelitian Imronudin, PhD dari UMS dan anggota Dr. Fitri Wulandari, S.E., M.Si. dari UIN Raden Mas Said Surakarta serta pembahas hasil riset Dr. Awan Kostrad Diharto, M.Ag. Diharapkan hasil riset kolaborasi akan menghasilkan masukan yang signifikan dalam pengembangan BUMDes Sektor Primer dan juga publikasi artikel di jurnal bereputasi. 
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan mixed-methods yang mencakup survei lapangan, wawancara mendalam, dan analisis data. Hasil awal menunjukkan bahwa produktivitas BUMDes hortikultural cukup potensial, tetapi menghadapi kendala utama berupa akses pasar, teknologi, dan keterbatasan dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam model bisnis. Selain itu, keberlanjutan sosial, seperti keterlibatan masyarakat desa, serta keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan limbah pertanian memerlukan perhatian lebih serius.


Untuk mengatasi tantangan tersebut, riset ini merekomendasikan beberapa langkah strategis. Pertama, digitalisasi pemasaran melalui adopsi platform e-commerce untuk memperluas jangkauan produk hortikultural. Kedua, perguruan tinggi dapat berperan aktif memberikan pelatihan terkait teknologi pertanian modern dan manajemen usaha. Ketiga, pemerintah desa diharapkan mendukung infrastruktur seperti irigasi, jalan akses, dan fasilitas penyimpanan hasil panen. Strategi ini bertujuan memastikan kinerja BUMDes yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan pasar.
Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya membangun kolaborasi yang kuat antara BUMDes, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah.

Dengan forum kerja sama yang terstruktur, BUMDes dapat memanfaatkan inovasi dari hasil riset akademik, sementara perguruan tinggi berperan sebagai pendamping dan penyedia solusi berbasis ilmu pengetahuan. Model kolaborasi ini diharapkan mampu menjadi prototipe pengelolaan BUMDes yang dapat direplikasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Kesimpulannya, kolaborasi riset ini menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan BUMDes hortikultural sebagai motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan. Dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, riset ini tidak hanya berkontribusi pada pemberdayaan desa tetapi juga memperkuat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. (pasca)